Zokuniiu Akuyaku Reijō tte, Kon’na Kanjide yoi nodeshou?
“Bolehkan gadis (peran) jahat memiliki
perasaan seperti ini?”
Pengarang: Miyoshimi (三好)
------------------------------------------------------------------------
Sayangnya, Aku adalah peran jahat.
Suatu saat Heroine akan muncul, Terlahir
dibawah bintang dia akan mengalahkan ku dalam pertempuran persaingan karena aku
menghalanginya dari salah satu capture targets yaitu Pangeran pertama Negeri
ini.
Aku mengingat bahwa aku ini adalah
Karakter saingan yang pernah aku lawan dari salah satu Otome game yang pernah aku mainkan dikehidupan
sebelumnya. Dan walaupun sebanyak apapun aku pikirkan, dia adalah seseorang
orang yang membuat kepalaku sakit … Tetapi, sekarang ini adalah kenyataan, jadi
apa boleh buat.
Mulai dari sekrang, aku akan
menempel pada Pangeran seperti gadis jahat biasa lakukan! Dan karena statusku
adalah gadis jahat, Aku akan mengikuti pesta dansa untuk menemuinya!
…… Eeh? Karena aku masih kecil, aku
malah harus ikut Pesta minum teh ? Tak apa selama ada pangeran disana!
Maka dari itu, Aku mencoba
menggunakan jiwa monyet liarku untuk memahami hal-hal yang disenangi laki-laki
seusia pangeran. Benar juga, harus seperti ini.
Saat aku sampai di kebun yang indah
didalam istana, aku menyapa Pangeran.
“Baginda! Ini tolong dilihat! Aku
menemukan serangga misterius ini dikebun istana”
“Kyaaaaaa!!! Apa itu! Baginda, tolong
buang itu!”
“Hoo~ Ternyata ada yang seperti itu
dikebun istana.”
Lalu aku Dimarahi Ayahanda.
Lalu aku Dimarahi Ayahanda.
Kalau serangga tidak boleh …. Tidak, Masih banyak hal lain! Dengan tujuan untuk pertandingan ulang, aku bergerak menuju kebun istana sekali lagi.
“Baginda~ Tolong maafkan aku
sebelumnya. Terimalah permintaan maafku ini, Katak indah dari Kolam ini.”
“Hi~ii~ii~ii~! Baginda, kau akan
tercemar jika menyentuh itu! lempar!”
“Sangat indah! Ah, aku pernah
melihatnya dibuku gambar dulu!”
Lalu pelayan pribadiku juga memarahiku.
Lalu pelayan pribadiku juga memarahiku.
Kemudian setelah kupikir-pikir, sepertinya pengalaman cintaku sangat kurang, aku terlihat seperti anak SD yang mengerjai anak yang dia sukai.
Ini sedikit, tidak bagus
mempertimbangkan aku adalah gadis jahat. Aku akan berintropeksi diri.
Dan reaksi dari baginda juga tidak
diduga. Pangeran benar-benar orang yang luar biasa.
Seperti yang kuduga, menjadi
karakter saingan yang dibenci orang lain … susahnya.
Terlebih lagi pangeran terlihat
tenang aku jadi tertekan.
Lalu aku bersiap-siap untuk pesta
the berikutnya. Aku hadir di istana dengan berpenampilan berbeda dengan
biasanya.
Saat aku muncul, para pelayan istana
disekitar pangeran bersikap waspada terhadap sesuatu yang mungkin aku lempar.
Wow? Sepertinya aku mulai terlihat
seperti gadis jahat? Ini pasti buah dari keberhasilan latihanku!
“Baginda … Aku ingin bersulang untuk
keindahan mata hijau zamrud, laksana hembusan angin menyegarkan yang bertiup di
padang rumput!”
“Terima kasih, Untuk matamu sangat
indah laksana samudra tenang yang berkilauan gemerlap. Walaupun ini hanya
cangkir teh, bersulang.’
Aku sudah memikirkan kalimat itu
tiga hari dan tiga malam, tapi baginda dapat membalasnya dalam sekejap. Aku
benar-benar kesal.
Setelah itu, aku baru menyadari. Tentu saja dia lebih terdidik daripada aku. Dia adalah putra mahkota dari negri ini, orang yang akan menjadi Raja kami.
Mari mengganti pendekatan!
Aku harus mengikuti Baginda seperti
anak ayam. Tidak sepertinya itu sangatlah imut. Ungkapan berubah. Ini seperti
permen karet…. (tln: 金魚のフンaslinya
bilang macam kotoran ikan mas). Sangat tidak cocok untuk gadis muda. Sangat
memalukan.
“Baginda!”
“Apa?”
“Baginda!”
“Ada apa?”
“Baginda ~~!”
“?”
Aku mencoba menempel melewati batas,
tetapi baginda selalu menengok kehadapanku. Aku gagal.
Sepertinya Pangeran adalah orang
yang murah hati …. Walau diusianya, Raut wajahnya sama sekali tidak berubah
pada gadis yang menempel erat padanya meskipun hubungan yang buruk.
Sesuai dengan harapan orang yang
akan memikul negri ini kelak. Sangat baik!
Karena cinta tanah air dan rasa
hormat keluarga kerajaan, aku merasa sangat malu karena menganggu baginda, Aku
adalah wanita jahat, maka dari itu aku harus mengkuatkan hatiku.
Dengan mesmasang diriku gagah berani,
Aku tersenyum dengan anggun terhadap baginda dan mempersembahkan barang yang
aku sembunyikan dipunggungku padanya.
“Baginda, Senyumanmu laksana bunga
besar yang mekar dengan indah dalam anugrah dari alam …”
“Terima kasih, ini benar-benar Mawar
yang indah. Pelayan, letakkan ini di vas.”
“Dimengerti.”
“A~ Bentar! Aku ingin meletakan
bunga ini dirambut Baginda.”
“Pria biasanya tidak memakai bunga
dirambut mereka kan?”
“Bentar!”
Lalu aku dipanggil Ibunda.
Wajahnya entah putus asa atau terkejut,
Ibunda tetap terlihat cantik, Aah, Seperti yang diharapkan dari garis keturunan
kerajaan.
Kalau baginda (Pangeran), semakin
kau melihat wajahnya yang mulia dan ramah, semakin kau merasa telah melakukan
kesalahan.
Tetapi, daripada itu, aku lebih suka
wajah Ayahanda yang keren dan bijaksana tetapi sedikit serius.Tapi itu mungkin
karena aku sangat mirip Ayahanda.
“Rivera, Seorang pria tidak akan
melakukan hal seperti itu.”
“Eeh~ tapi, Aku hanya sedikit …”
“Baginda (Pangeran) adalah orang lemah-lembut,
tetapi jika kau terus-terusan bertindak seperti ini, kau mungkin akan dibenci
beliau.”
“…. Kalau begitu, Tindakanku ini
tidak salah …?”
“Kamu bicara apa?”
“Tidak! Aku akan lebih berhati-hati
, Ibunda.”
Terima kasih, Ibunda….. Kau telah
mengembalikan kepercayaan diriku!
Duduk bersebelahan dengan Baginda, Aku
mencoba bertindak genit dan tidak sopan sembari mata mengadah keatas. Ini pasti
bagus, dia pasti kesal padaku sekarang.
“Baginda, Saya, sepertinya sudah
mabuk …”
“Apa kamu mabuk karena meminum teh ?”
“Baginda …. Hari ini, Aku tidak mau
pulang.”
“Apa kamu lari dari rumah? Aku akan
mendengar ceritamu dan membantumu baikan dengan keluarga mu.”
“…..Ba-baiklah”
Meski aku tidak terlalu
mengerti,Baginda adalah orang yang sangat baik …..!
Malamnya, dengan mata yang
berkaca-kaca, Ayahanda datang untuk menjemputku.
Benar-benar sulit untuk
menghilangkan kesalah-pahaman dan menenangkan orang tuaku. Aku sangat menyesali
ini.
Dan karena itu, aku lebih hati-hati
dalam memperlihatkan sosok gadis jahatku.
“Aku tidak yakin dapat hasil dari
semua ini ….!”
Beberapa tahun berlalu, seperti
biasa, Aku menghadiri pesta minum teh dengan Pangeran yang baik sambil
dikelilingi para pelayannya yang mulai lembut padaku , Jadi aku pulang ke rumah
dengan muka puas sebelum kembali ke kamarku.
Tidak, tapi …. Apakah pesta minum
teh yang dihadiri oleh dua orang bisa disebut pesta minum teh ….. Tentu saja,
karena disana ada pengawal dan pelayan, dan aku yang mengesalkan?! Sang gadis
jahat?! Tapi karena aku mendapat surat undangan, Aku harus mendatanginya.
Pokoknya sebentar lagi hari baginda
dan aku akan debut dalam kehidupan sosial. Pesta minum teh akan naik pangkat
menjadi pesta dansa dan akhirnya pertunjukan Otome game akan dimulai!
Walaupun begitu, akhir-akhir tahun
ini, walau kami ini seumuran, Baginda menyayangiku seperti adik perempuanya. Baginda
memang amat sangat luar biasa.
Omong-omong, dalam cerita aslinya
peristiwa permulaan terjadi karena kebencian Pangeran pada ular. Hah ~ tapi
sekarang ini sepertinya Pangeran sebenarnya menyukai reptil malah ….
Hingga akhirnya, Hari berikutnya.
Aku dipanggil Ayahanda ke ruang
kerjanya yang jarang aku masuki sebelumnya dan dia tiba-tiba bilang aku akan
menjadi tunangan baginda. Kenapa? Sejak kapan?
Saat aku bertemu dengan Pangern,
Adik laki-lakiku lahir, maka dari itu tidak ada masalah dalam Rumah …. Setidaknya
tidak ada.
“Ayahanda, Ibunda, Apa maksud yang
kau ucapkan?”
“Selamat Rivera, perasaanmu akhirnya
tersampaikan.”
“Ini sungguh bagus. Utusan resmi
dari Istana telah datang.”
Bukannya datang menunggu jawaban,
mereka datang sebagai utusan Raja untuk membawa titah Kerajaan …?!
“Tapi seingatku Baginda ….”
“Kamu bicara apa? Bahkan walau kau
pikir seperti itu, Baginda sendiri yang memohon pada Baginda Ratu untukmu.”
“Karena Rivera menunjukan cinta
terlalu berlebihan, Aku jadi takut baginda jadi bosan dengannya …. Tapi
sepertinya itu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.”
“Eh, eh, eh.”
Hubungan kami berdua terlihat baik
bagi orang lain?!
Aku tahu Baginda adalah orang yang
ramah, tapi sepertinya sosok gadis jahatku sama sekali tidak berbuah.
Aku bahkan tidak terpikir mereka
akan benar-benar mengerti tingkah-lakuku hanya dengan melihatku. Dan
sejujurnya, aku cukup senang aku bisa bicara terus terang.
Menghadapi surat undangan pesta
minum the yang dikirim bersama berita itu, wajahku menjadi merah.
“Ha~ hai, Baginda …”
“Rivera Mente, hari ini juga kau amat
manis”
“Hyaa…!”
Sampai sekarang dia selalu bilang
itu padaku! Baginda benar-benar bagus dalam memuji! Pria baik yang mempesona!
Dan setelah aku pikir, sebenarnya sangat memalukan untuk mendengarnya baik-baik
lagi dan lagi!
“Itu, A, a, a, ah, Baginda.”
“Aku tahu kok. Tentang
pertunangankan.”
“I~ Iya.”
Walau ekspresinya murung daya
tariknya tetap terlihat indah. Walau Baginda belum melakukan debut kehidupan
sosialnya sudah terlihat sangat hebat … Jika dia menjadi lebih mempesona lagi….
Semua orang akan jatuh cinta pada dia.
“Aku bahkan tidak menanyakan
kesediaanmu untuk hal ini. Karena telah membuat ini mendadak ….Aku minta maaf,
Aku minta maaf karena tidak sopan.”
“Baginda! Bu-Bukan itu.”
“Aku pikir masih ada waktu. Tapi
saat aku mendengar seseorang menawari pertunangan denganmu … Karena itulah aku
jadi buru-buru.”
Ini pertama kalinya aku dengar.
Aku tidak tahu Ayahanda menahan itu
karena dia berpikir kalau aku jatuh cinta pada Baginda.
“….. Aku tidak mengetahui itu.”
“Tapi, Aku ingin kau berada
disisiku. Hanya kamu yang boleh berada diposisi Ratu. Aku tidak akan
memberikanmu pada orang lain.”
Aku sangat bahagia hingga hampir
jatuh. Apa ada orang lain yang dengar tadi? Cepatlah rekamlah!
Tapi, Disekeliling kami tidak ada
siapapun, Bahkan sosok pengawal membawa titah tidak terlihat.
“Ke, Kenapa, orang seperti aku,
semacam aku … itu tidak pantas”
“Kenapa, dengan kamu?”
“A-aku sudah tidak sopan pada
baginda … Semenjak kanak-kanak, dan setiap saat…. Aku selalu menempel dan
menganggumu.”
Dengan gelagapan, sedikit sulit
didengar!
“Aku sebenarnya sangat senang.”
“!?”
“Saat bersamamu hatiku merasa
tenang. Hanya kaulah menatapku dengan tulus. Perlahan aku ingin kau tidak hanya memandangku
sebagai Pangeran…. Juga sebagai Alex Seed…”
“Baginda … Tidak, Tuan Alex …”
“Akankah kau berjalan bersamaku,
Rivera?
“De-dengan senang hati …!”
Pada akhirnya, Aku gadis jahat Rivera
mente bukanlah gadis jahat sama sekali, Malah menjadi tunangan Pangeran yang
menjalani hari pelatihannya untuk menjadi Ratu berikutnya.
Saat debut dansa kehidupan sosial
baginda , pengumuman pertunangan Baginda denganku sepertinya membuat
orang-orang terkejut. Tetapi tidak akan ada yang keberatan, karena pertunangan
ini adalah titah kerajaan dari Raja.
Dikejauhan Heroine yang sudah debut
di kehidupan sosial lebih dahulu terlihat senang hati dan penuh semangat yang
memiliki hubungan baik dengan teman kanak-kanak yang juga Tuan Kesatria.
“Aku tidak tahu aku bagaimana bilangnya
Baginda… Seperti yang kau ketahui, Rivera dia itu aneh dari dulu.”
“Itu bagus. Karena sejak aku kecil,
aku tertolong oleh keanehannya.”
“Apa boleh buat~ Aku serahkan Rivera
padamu.”
“Baik, serahkan dia padaku.”
“Baginda, Aku minta maaf karena
membuatmu menunggu!”
“Baiklah, Mari kita berangkat…
Rivera?”
“A! Baik, Alex-sama!”
Walau banyak kecemasan berlebihan,
tetapi semua itu berakhir dengan baik, benarkan!
No comments:
Post a Comment